SF consulting     23 Dec 2025

Indonesia Dan Uni Ekonomi Eurasia Sepakati FTA, Dorong Diversifikasi Pasar Ekspor

(St. Petersburg) Menteri Perdagangan RI Budi Santoso menandatangani Persetujuan Perdagangan Bebas Indonesia–Uni Ekonomi Eurasia (Indonesia–EAEU FTA) pada Minggu (21/12) di Rusia, di sela Konferensi Tingkat Tinggi Uni Ekonomi Eurasia. Penandatanganan tersebut disaksikan langsung oleh para kepala pemerintahan negara anggota Uni Ekonomi Eurasia, termasuk Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin. Dalam kesempatan itu, Mendag Budi Santoso menyampaikan salam dari Presiden Prabowo Subianto serta menegaskan bahwa Indonesia–EAEU FTA menandai babak baru kemitraan strategis kedua kawasan.
 
Mendag Budi Santoso menilai perjanjian ini memiliki arti penting bagi kedua pihak yang sama-sama merepresentasikan kekuatan ekonomi dengan potensi pasar besar, sumber daya melimpah, serta produk yang saling melengkapi. Bagi Indonesia, FTA ini membuka peluang ekspansi ke pasar non tradisional di kawasan Eurasia yang memiliki populasi sekitar 180 juta jiwa dengan PDB mencapai US$ 2,56 triliun. Sementara itu, Uni Ekonomi Eurasia memperoleh akses ke pasar Indonesia dengan populasi 281,6 juta jiwa, PDB sebesar US$ 1,4 triliun, serta kelas menengah yang terus tumbuh.
 
“Menindaklanjuti arahan Presiden untuk membuka pasar baru bagi pelaku usaha Indonesia, hari ini saya menandatangani persetujuan dagang bersejarah dengan Uni Ekonomi Eurasia. FTA ini tidak hanya soal penurunan tarif, tetapi membangun jembatan ekonomi yang saling menguntungkan dan berkelanjutan,” ungkap Menteri Perdagangan Budi Santoso yang dikutip pada Senin (22/12). Ia menambahkan, perjanjian tersebut juga menjadi langkah diversifikasi pasar ekspor sekaligus membuka potensi sumber investasi baru, khususnya di sektor manufaktur dan pertanian.
 
Perundingan Indonesia–EAEU FTA dimulai pada 2023 dan berhasil dirampungkan dalam waktu dua tahun. Perjanjian ini mencakup 15 bab, antara lain pembukaan akses pasar barang, fasilitasi perdagangan, dan kerja sama ekonomi. Uni Ekonomi Eurasia memberikan preferensi tarif kepada Indonesia sebesar 90,5 % dari total pos tarif, yang mencakup 95,1 % nilai impor kawasan tersebut dari Indonesia, sehingga meningkatkan daya saing produk nasional.
 
Dengan skema preferensi tarif tersebut, Mendag Budi Santoso optimistis ekspor produk unggulan Indonesia seperti sawit dan turunannya, alas kaki, tekstil, perikanan, karet, furniture, hingga elektronik akan semakin meningkat. Pemerintah juga mendorong eksportir dan UMKM untuk segera memanfaatkan fasilitas FTA ini dengan jaminan kepastian hukum dan transparansi. Sementara itu, Kepala Komisi Uni Ekonomi Eurasia Bakytzhan Sagintayev berharap implementasi perjanjian ini dapat melipatgandakan nilai perdagangan kedua pihak serta memperkuat kolaborasi di sektor strategis seperti pertanian, industri, energi, logistik, dan ekonomi digital. (Rp)
 
Konsultan pajak 
https://bit.ly/sfcnews 
#sfconsulting #sfgroup #pajakuntukkita #trade #kanwilbeacukai #konsultan #pajak #legal #customs #transferpricing #compliance


Tax News

Search




Exchange Rates

Mata Uang Nilai (Rp.)
EUR 17068.99
USD 15710
GBP 19949.11
AUD 10293.61
SGD 11699.88
* Rupiah

Berlaku : 27 Mar 2024 - 2 Apr 2024