SF consulting     19 Mar 2025

Pemerintah Kembangkan KEK Demi Perkuat Optimisme Laju Pertumbuhan Ekonomi

(Jakarta) Pemerintah akan mengoptimalkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk menarik investasi asing. Tahun ini, beberapa KEK menjadi prioritas pengembangan, termasuk KEK Batang di Jawa Tengah. Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto usai rapat terbatas di Istana Merdeka, menyatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto akan meninjau KEK Batang pada Kamis (19/03) ini. Kunjungan ini juga berkaitan dengan kerja sama Two Countries Twin Parks (TCTP) antara Indonesia dan Provinsi Fujian, Tiongkok, yang direncanakan akan berinvestasi sebesar Rp 16 triliun.
 
“Beliau akan ke lapangan pada hari Kamis nanti, dan rencananya dalam Kamis nanti itu ada juga kerjasama Two Countries Twin Parks (TCTP). Jadi itu kerja sama antara Indonesia dengan Provinsi Fujian (Tiongkok) untuk mendorong investasi industri di KEK Batang, dan direncanakan mereka akan investasi sekitar Rp16 triliun. Ini menjadi pembicaraan pada saat Bapak Presiden bertemu dengan Presiden Xi Jinping yang lalu, sehingga ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan tersebut,” ungkap Menko Perekonomian Airlangga yang dikutip pada Rabu (18/03).
 
Selain KEK Batang, pemerintah juga terus mengembangkan KEK Nongsa Digital Park di Batam, yang akan diperluas untuk menampung lebih banyak pusat data. Sementara itu, KEK Singhasari di Jawa Timur juga menjadi sorotan karena telah berdiri King’s College London, dan akan segera menyusul Queen Mary of London serta Imperial College London. Pemerintah berharap pengembangan ini dapat memperkuat sektor ekonomi digital dan pendidikan di Indonesia.
 
Dalam aspek ekonomi nasional, Menko Airlangga menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap stabil dengan inflasi inti sebesar 2,48% hingga Februari 2025. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berada di level optimis pada angka 126,4, dan Purchasing Managers’ Index (PMI) tetap ekspansif di angka 53,6. Selain itu, pertumbuhan kredit mencapai 10,3% pada Januari 2025, sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 5,51%. Cadangan devisa juga tetap kuat hingga akhir Februari 2025, mencerminkan fundamental ekonomi yang baik.
 
Terkait Kredit Usaha Rakyat (KUR), Presiden Prabowo meminta agar penyalurannya lebih difokuskan pada sektor produktif. Hingga akhir 2024, KUR telah disalurkan ke sektor pertanian sebesar 29,9%, perikanan 1,7%, industri 7,6%, dan perdagangan 46,4%. Selain itu, KUR Penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) telah mencapai Rp2,3 triliun bagi 152.167 pekerja. Pemerintah berencana merevisi kebijakan KUR dan membentuk Komite Kebijakan Pembiayaan Usaha Produktif untuk mendukung usaha kecil dan menengah lebih efektif.
 
Dalam pertemuannya dengan Presiden Prabowo, Menko Airlangga juga membahas berbagai perjanjian internasional. Indonesia sedang dalam proses negosiasi dengan OECD, dan pada Juni 2025 akan dilakukan pertemuan penting terkait tahapan selanjutnya. Selain itu, Indonesia tengah menyelesaikan pembahasan Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (FTA) dengan Rusia dan empat negara lainnya, yang ditargetkan rampung sebelum kunjungan Presiden Prabowo ke Rusia pada Juni 2025. Pemerintah juga menargetkan aksesi ke dalam Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CP-TPP) guna memperluas pasar ekspor ke Meksiko, Kanada, Peru, dan Inggris. (Rp)

Konsultan pajak 
https://bit.ly/sfcnews
#sfconsulting #sfgroup #pajakuntukkita #kawasanekonomikhusus #kanwilbeacukai #konsultan #pajak #legal #customs #transferpricing #compliance


Tax News

Search




Exchange Rates

Mata Uang Nilai (Rp.)
EUR 17068.99
USD 15710
GBP 19949.11
AUD 10293.61
SGD 11699.88
* Rupiah

Berlaku : 27 Mar 2024 - 2 Apr 2024